Rabu, 24 Desember 2014

Karangan dan Kriteria Metode Ilmiah




Karangan  merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Macam-Macam Karangan :
1.      Karangan Narasi
Karangan narasi adalah rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Sehingga membentuk alur cerita.
Ciri-ciri Karangan Narasi
1.Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
2.Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
3.Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. 
4.Dirangkai dalam urutan waktu.
5.Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
6.Ada konfiks. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut: 
a.       Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis. 
b.      Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. 
c.       Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. 
d.      Memiliki nilai estetika.
e.       Menekankan susunan secara kronologis.
2.      Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.
Ciri-ciri Karangan Deskripsi :
1.      berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
2.      bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
3.      Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah (mengajak).
4.      memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
5.      penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial order).
3.      Karangan  Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan.
Ciri-ciri Karangan Eksposisi:
1.      Penjelasannya bersifat informatif
2.      Pembahasan masalahnya bersifat objektif, semata-mata hanya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa didasari maksud tertentu.
3.      Penjelasannya disertakan dengan fakta (bukti-bukti) yang konkret (tidak mengada-ada) dan dilengkapi dengan angka, peta, grafik, statistik, gambar atau bagan sebagai ilustrasi.
4.      Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran.
5.      Menggali melalui analisis dan sintesis.
6.      Berisi tentang pendapat, gagasan, atau keyakinan penulis terhadap suatu masalah bidang tertentu.
7.      Paragraf diakhiri dengan penegasan, bukan ajakan atau permintaan dukungan.
4.      Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.
Ciri-ciri Karangan Argumentasi :
1.      Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenara gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.
2.      Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar.
3.      Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.
4.      Dalam pembuktian sesuatu pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas.
5.      Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian.
5.      Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu sesuai keinginan penulis, atau karangan yang bersifat ajakan.
Ciri-ciri Karangan Persuasi :
1.      Paragraf persuasi berusaha meyakinkan, mendorong, memengaruhi, dan membujuk seseorang atau pembaca.
2.      Persuasi menggunakan fakta dan bukti untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca.
3.      Persuasi menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti kepada pembaca.
4.      Paragraf persuasi berusaha  membuat pembaca tergerak untuk melakukan yang dikehendaki penulis.
Perbedaan Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
Karangan Ilmiah
Karangan Non Ilmiah
Karya ilmiah atau biasa disebut karangan ilmiah merupakan suatu tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya .
Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasa biasanya abstrak , gaya bahasanya formal dan popular.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah Antara Lain:
1.Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya.Juga setiap pernyataan atau simpulan yangdisampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
2.Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3.Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti polapengembangan tertentu
4.Logis
Kelogisan bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktifpola induktif digunakan untuk menyimpulkan suatu fakta sebaliknya pola deduktif digunakan untuk membuktikan suatu teori

  5.Menyajikan fakta (bukan emosi atau     perasaan).
    Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan
dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu
menyajikan fakta
6.Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan atau langsung tepat menuju sasaran
     7. Bahasa yang digunakan adalah ragam     formal.
Ciri-Ciri Karangan Non-Ilmiah:
1.Emotif: Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2.Persuasif: Penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan  pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3.Deskriptif: Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4.Kritik tanpa dukungan bukti.
5.Fakta yang disimpulkan subyektif.
6.Gaya bahasa konotatif dan populer.
7.Tidak memuat hipotesis.
8.Penyajian dibarengi dengan sejarah.
9.Bersifat imajinatif.
10.Situasi didramatisi
Jenis – Jenis :
    1.      Karya Ilmiah Pendidikan digunakan untuk tugas meresume pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan: 
a.    Paper (Karya Tulis)
b.   Pra Skripsi
c.    Skripsi
d.   Thesis
e.    Disertasi
    2.      Karya Ilmiah Penelitian
a.       Makalah Seminar
b.      Laporan Hasil Penelitian
c.       Jurnal Penelitian
Jenis – Jenis :
           1.      Dongeng
           2.      Cerpen 
           3.      Novel 
           4.      Drama 
           5.      Roman
Kesimpulan : Jadi, Perbedaan Karya Ilmiah dan Non Ilmiah
Ilmiah: memiliki format yang sangat baku yang harus diterapkan sipenulis. Selain format, karya ilmiah juga memiliki metode penulisan yang baku pula.
Non-Ilmiah: tulisan yang sangat bebas, dan hampir tidak memiliki format baku. Misalnya: puisi, novel, naskah cerita, cerpen, dan sebagainya.
Kriteria metode Ilmiah
Penelitian dianggap sebagai kegiatan ilmiah lantaran memakai metode keilmuan, yaitu merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan pendekatan empiris, pendekatan rasional mengedepankan kerangka pemikiran yang koheren serta logis, sementara pendekatan empiris merupakan kerangka pengujian didalam memastikan suatu kebenaran. (Menurut Ahmad Syafi’i mufid),  Metode ilmiah ialah suatu usaha untuk mencari jawaban mengenai fakta-fakta dengan menggunakan kesangsian yang sistematis. Supaya suatu metode yang dipakai dalam hal  penelitian disebut  sebagai metode ilmiah, maka metode tersebut harus memiliki  kriteria sebagai berikut ini:
1.      Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan ataupun  penjelasan-penjelasan  yang ingin diperoleh dalam hal  penelitian, baik yang akan dikumpulkan  lalu kemudian    dianalisa haruslah berdasarkan   fakta-fakta serta  data  yang  nyata. Janganlah penemuan dan pembuktian itu didasar-kan pada daya khayal dan   kira-kira ataupun  legenda-legenda maupun  kegiatan  yang sejenis itu.
2.      Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus memiliki  sifat bebas dari  prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan yang subjektif. Mennggunakan  suatu fakta harus dengan alasan dan bukti yang lengkap serta dengan pembuktian yang objektif.
3.      Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam memahami serta memberikan  arti terhadap fenomena yang  sangat kompleks, haruslah  menggunakan  prinsip analisa. Seluruh  masalah harus dicari sebab-musababnya  serta cara pemecahannya dengan memakai  analisa yang masuk akal , Fakta yang mendukung jangan  dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibikin  deskripsinya saja. Akan Tetapi seluruh kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
4.      Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti itu  harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk memecahkan suatu  persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang  hendak  dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran secara  tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran  sang peneliti.
5.      Menggunakan Ukuran Obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang memang  objektif. Ukuran tidak boleh didapat hanya berdasarkan  merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibikin secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang sadar.
6.      Menggunakan Teknik Kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran yang besifat  kuantitatif yang biasa  harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus senantiasa  digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan memakai ukuran nominal, ranking dan rating.
Sikap Ilmiah :
  1. Sikap ingin tahu diwujudkan dengan selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal. Mengapa demikian? Apa saja unsur-unsurnya? Bagaimana kalau diganti dengan komponen yang lain? Dan seterusnya.
  2. Sikap kritis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.
  3. Sikap terbuka dinyatakan dengan selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain.
  4. Sikap objektif diperlihatkan dengan cara menyatakan apa adanya, tanpa dibarengi perasaan pribadi.
  5. Sikap rela menghargai karya orang lain diwujudkan dengan mengutip dan menyatakan terima kasih atas karangan orang lain, dan menganggapnya sebagai karya yang orisinal milik pengarangnya.
  6. Sikap berani mempertahankan kebenaran diwujudkan dengan membela fakta atas hasil penelitiannya.
  7. Sikap menjangkau ke depan dibuktikan dengan sikap futuristic, yaitu berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya dan bahkan mampu menyusun suatu teori baru.
Langkah-Langkah Penulisan Ilmiah :
1.      Masalah
A.    Menentukan Masalah/topic yaitu dengan dengan cara memilih secara teliti panduan pertanyaan :
      1. Apakah masalah berguna dan cukup penting di persoalkan
      2. Apakah membahas masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru/konkrit
      3. Apakah masalah yang ditulis menarik perhatian dan minat penulis
      4. Apakah masalah yang dibahas cukup terbatas (tidak terlalu luas) agar dalam pengumpulan data informasi dan fakta yang spesifik
      5. Jika terlalu luas maka tidak akan terarah dan pembahasan menjadi dangkal
      6. Apakah untuk pembahasan tersedia dat, hal ini memungkinkan pelaksaan tindakan untuk pememcahan masalahanya
      7. Pembahasan perlu data dan kepustakaan yang cukup
      8. Apakah masalah yang ada dapat dipecahkan dengan fasilitas yang ada dan memapuan penulis.
B.     4 hal yag harus dipenuhi agar masalah dapat dipilih
1.   Sesuai dengan minat peneliti
a.       Minat : Tekun, tidak putus asa bila ada kendala.
b.      Tidak minat : tidak bergairah, hasil menjadi kurang baik bahkan gagal.
c.       Berkaitan dengan keahlian.
d.      Secara etis di persyaratan penulisan karya ilmiah harus sesuai dengan bidang keahlian → lebih baik dan dapat dipertanggung jawabkan.
2.   Dapat Dilaksanakan
a.    Kemampuan peneliti → Penguasaan teori dan menguasai metode pemecahanan masalahnya
b.     Waktu yang cukup → bila waktu tidak cukup maka karya ilmiah tidak selesai
c.      Tenaga untuk melaksanakan :
        • Membuat Proposal
        • Mengumpulkan Data
        • Mengolah Data
        • Membuat Pembahasan
d.      Dana yang tersedia.
3. Tersedia Faktor Pendukung
        1. Data Tersedia
        2. ada izin dari yang berwenang
4. Hasil Penelitian yang bermanfaat
a.       Bagi perkembangan ilmu pengetahuan
b.      masyarakat pada umumnya
C.     Sumber Masalah
a.       Pengalaman dan pengamatan pribadi
b.      Pengalaman orang lain
        • Publikasi media cetak (buku, artikel, koran dll)
        • Kuliah, ceramah, seminar dll.
c.       Pengungkapan pengalaman dengan orang lain melalui wawancara
D.    Merumuskan Judul, mencakup:
      1. Rancangan atau desain penelitian
      2. Objek yang diteliti
      3. Subjek yang diteliti
      4. Lokasi
      5. Waktu
  1. Penelusuran Pustaka/Studi Kepustakaan
Sumber informasi :
    1. Tulisan : buku, majalah/jurnal
    2. Person : wawancara dengan orang ahli yang kompeten
    3. Tempat : museum, laboratorium

Sumber informasi tersebut dapat diperoleh dengan:
    1. Secara Primer : buku, penelitian, wawancara dengan ahli
    2. Secara Sekunder : terjemahan, rangkuman
    3. Secara Tersier : petunjuk untuk sumber primer dan sekunder (contoh: kamus)
  1. Penyajian Karya Ilmiah
    1. Tepat, konsisten dan lengkapnya deskripsi data
    2. Kemampuan deskripsi data
    3. Tepat, konsisten dan lengkapnya analisa data
    4. Tepat dan lengkapnya kesimpulan setiap satuan dan keseluruhan analisa data
    5. Tepat dan jelasnya kesimpulan menjawab masalah penelitian/tujuan penulisan karya tulis : hipotesis yang diajukan
    6. Tepat dan mengena implikasi yang dikemukakan serta saran yang diberikan
    7. Tertata segala sesuatu, sifat penanganan penulisan yang bersungguh-sungguh
  1. Contoh Karya Tulis Ilmiah
    1. Laporan Penelitian
      Kunci dari laporan penelitian menurut Indra budi
a. Introduction
b.Rumusan masalah, literatur dan hipotesa
c. Methods
Sampling, desain dan prosedur serta pengukuran
d.                        Result
Statement of result tabel, figure
e. Conclusion, abstrack dan reference

ada beberapa jenis penyajian laporan penelitian diantaranya yaitu :
Menurut Edward P.J. Corbett bentuk penyajian laporan resmi yaitu :
1.      Surat Penyerahan
2.      Halaman Judul
3.      Daftar isi
4.      Daftar Ilustrasi, bagan dan grafik
5.      Sari Laporan (abstrak)
6.      Pengantar Laporan
7.      Batang Tubuh Laporan
8.      Daftar Kesimpulan
9.      Daftar Saran
10.  Lampiran-lampiran
11.  Daftar Bacaan/acuan
12.  Indeks
Menurut Slamet Suseno (Teknik Penulisan Ilmiah Populer) dalam penulisan laporan penelitian sebagai berikut :
1.      Judul
2.      Abstrak/sari
3.      Pendahuluan
4.      Tubuh Utama (bahan metode penelitian, uraian pelaksanaan)
5.      Penutup utama (hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran ucapan terima kasih).
6.      Referensi atau acuan
   

          5.  Format Umum Penulisan KTI

               A. Bagian Permulaan
1.      Halaman Sampul
        • Judul
        • Jenis laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
        • Nama, NIM Mahasiswa
        • Lambang Institusi
        • Nama Lengkap Universitas
2.      Halaman logo
3.      Halaman Judul (sama dengan halaman sampul)
Penulisan judul jika lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik
4.      Halaman Persetujuan
        • Persetujuan Pembimbing
        • Pengesahan untuk para penguji
5.      Kata Pengantar
6.      Ucapan Terimakasih
7.      Abstrak
8.      Daftar Isi
9.      Daftar tabel, gambar dan lampiran

B.     Bagian Isi
1.      Pendahuluan
a.    Latar belakang pengambilan topik
b.    Perumusan masalah
c.     Tujuan
·   Umum
·   Khusus
d.    Manfaat Penelitian
      1. Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka
      2. Kerangka Konsep
        1. Diagram kerangka konsep
        2. Hipotesa
        3. Defenisi operasional
      3. Metodologi Penelitian
        1. Rancangan/desain penelitian
        2. Populasi
        3. Pengambilan sampel
        4. Cara pengolahan data
      4. Hasil Penelitian
        1. Penguraian hasil penelitian
      5. Pembahasan
        1. Mebahas hasil penelelitian berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah dibuat
      6. Kesimpulan
      7. Saran

Demikian langkah-langkah Penyusunan Karya Ilmiah, dan disini ada beberap tips dalam menulis :
  1. Lihat tulisan orang lain yang sejenis dalam menuangkan ide atau gagasan ke dalam tulisan
  2. Simaklah kalimat orang lain tersebut baik untuk dijadikan contoh lalu dituliskan dengan kata sendiri
  3. biarlah dulu masalah tata bahasa dan gaya bahasa, yang penting mulai menulis samapi selesai satu pargrarf
  4. jangan takut memasukkan segala bahan, informasi, tabel gagasan, argumentasi dan kesimpulan sementara kedalam draff tulisan
  5. Pengalaman menunjujkkan bahwa lebih mudah menghapus dan mengurangi dari pada menambahkan sesuatu kemudian.
Sumber :
http://nikenwp.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar